RUU Pornografi : Mahasiswa Indonesia Lancar Unjuk Rasa

Disaat mahasiswa Malaysia berhempas pulas menyusun strategi bagi mencapai kemenangan di dalam PRK seluruh IPT, gerakan mahasiswa Indonesia terus mengatur langkah mendesak pihak pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pornografi. RUU ini sangat penting memandangkan keperluannya yang mendesak dengan suasana masyarakat dan negara yang semakin tidak mementingkan lagi moral dan kesusilaan.

Khamis kelmarin, hampir 5000 orang mengadakan himpunan aman (unjuk rasa) dihadapan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Parlimen di Jakarta. Himpunan yang dihadiri oleh golongan pelajar, mahasiswa, organisasi masyarakat dan berbagai Partai Politik Islam itu bertujuan mendesak agar RUU ini disahkan segera. Badan Permesyuaratan DPR memaklumkan RUU ini akan segera diputuskan pada persidangan yang berakhir 30 Okt ini sementara memberi peluang kepada Panitia Khusus RUU menyelesaikan perkara-perkara yang perlu.

Himpunan tersebut turut dihadiri oleh Forum Umat Islam (FUI), Masyarakat Tolak Pornografi, Aliansi Pemuda & Masyarakat Selamatkan Bangsa (APMSB). Dibawah APMSB ini bernaung pula Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Aksi Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) dan Pelajar Islam Indonesia(PII). Namun perjuangan ini tidak semudah yang disangkakan. Manakan tidak, hampir setiap minggu pendokong RUU Pornografi terpaksa berhadapan dengan demonstrasi dan bantahan-bantahan dari penentang undang-undang ini.

RUU ini perlu mendapatkan sokongan majority ahli DPR. Lalu bagaimana? Sebahagian ahli DPR ini sendiri adalah mereka yang datang dari Partai politik sekular atau berfahaman Liberal. Agak sukar bagi Partai Keadilan Sejahtera untuk memecah tembok jahiliyah ini. Kekuatan mereka sangat bergantung kepada Front-Front dan Ngo-Ngo Islam di luar.

Himpunan aman ratusan mahasiwa bersama masyarakat mula merebak ke Jawa Timur yang dikendalikan oleh Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK). Unjuk rasa turut sampai ke Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah dan Medan.