Jenazah Dulmatin Selamat Dikebumikan

Jenazah Dulmatin selamat dikebumikan pagi tadi setelah dibawa pulang dari rumah sakit (hospital) Polis Republik Indonesia Keramat Jati malam tadi ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah. Dulmatin atau Ammar bin Usman Sovie atau Joko Pitono ditembak oleh anggota Detasemen Khusus (DENSUS 88) Anti Teroris sekitar jam 11 pagi hari Selasa lalu. 2 lagi temannya iaitu Ridwan dan Hasan Nour ditembak pada hari yang sama di tempat yang berdekatan iaitu Pamulang, Tangerang. Penembakan ke atas mereka bermula dengan penangkapan beberapa anak muda yang dikatakan terlibat dengan teroris di Aceh Besar sejak 20 Feb yang lalu yang jumlahnya sudah melebihi 20 orang.

Sebaik jenazah tiba di kediamannya sekitar jam 3 pagi tadi, telah tersedia sepanduk yang dipasang dengan tulisan ‘Ammar bin Usman Sovie Bukan Teroris Tapi Mujahid’. Laungan takbir dari para pelawat yang datang dari kota Solo, Pekalongan, Semarang, Kudus dan beberapa kota berdekatan bergema sebaik ambulan yang membawa jenazah beliau tiba. Semua wartawan tidak dibenarkan memfoto gambar jenazah Dulmatin kecuali dari Team Muslim Daily.

Di sisi lain, Ust Abu Bakar Ba’asyir, pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Solo mendakwa menerima khabar dari sebahagian pengunjung yang menziarahi jenazah Dulmatin bahawa jasadnya berbau wangi dan darah masih mengalir. "Saya dengar dari kawan-kawan di sana yang melihat jenazah Dulmatin. Baunya wangi dan darah masih mengalir. Kenapa demikian, itu membuktikan kalau teroris lima menit setelah mati pasti busuk," kata Ba'asyir. Beliau turut menyatakan bahawa, masyarakat boleh menilai samada mereka ini teroris atau tidak. Baginya mereka adalah pejuang Islam.

"Silahkan masyarakat menilai, yang saya tahu mereka pejuang Islam, bukan teroris yang teroris adalah Amerika. Itu yang dibalik, maling (pencuri) teriak maling (pencuri) , tapi Indonesia taklid," kata Ba’asyir, Jumat (12/3). Dalam simpatinya terhadap pendirian Dulmatin yang melawan Amerika, Ba’asyir tetap mengaku jihad mereka ada kekeliruan.

Dalam keriuhan media melaporkan kejayaan DENSUS 88 menewaskan Dulmatin yang tercatat dalam daftar buruan oleh Amerika, sebahagian anggota masyarakat mula menilai ada beberapa hal yang masih diragukan dari aksi penembakan ke atas mereka beberapa hari yang lalu. Baca di sini http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7178/saksi-tersangka-ditembak-dari-jarak-dekat dan di sini http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/5263/saksipolisi-sengaja-bunuh-teroris-dari-jarak-dekat

Makluman dari: www.muslimdaily.net dan www.arrahmah.com

Foto dari: www.muslimdaily.net