Rabu, 19 Mei 2010

Masjid selamat: Bukti Kebesaran Allah untuk yang mahu berfikir

Bergambar kenangan di dalam Masjid Rahmatullah, Desa Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar bersama 2 teman mahasiswa dari Malaysia, adik beradik asal Tumpat,Kelantan yang mengunjungi bumi Aceh tanggal 16 – 19 Mei 2010. Saya hanya mengenal mereka melalui YM. Subhanallah! Mudahnya Allah pertemukan. Di kiri kami adalah dua orang ibu yang terselamat dalam musibah Tsunami 26 Dis 2004. Ibu ini membahasakan dirinya dengan ‘mamak (emak)’ pada kami saat menceritakan detik-detik menghadapi ujian Allah ini.


Kata mamak (panggilan yg agak manja sikit nih) “di Mukim ini ada 5 buah desa..penduduknya sekitar 7000 orang..semua meninggal dunia (tsunami)…tinggal 1000 orang sahaja yang selamat”. Dua ibu ini mengakui beberapa anggota keluarga mereka juga ramai yang terkorban termasuk anak-anak. Ketika kami bertanya soal perasaan saat ini selepas hampir 6 tahun Tsunami, mamak menjawab “..ya..sedihlah..dulu,beli lauk..makan ramai-ramai..sekarang, masak enak-enak..tapi,nggak enak lagi mau makan..nggak ada lagi keluarga…” Terasa amat rugi pula melihat rumah-rumah cantik bantuan dari Kerajaan Turki disekeliling masjid yang entah berapa ratus jumlahnya, namun sebahagian besarnya tidak berpenghuni dan hanya dijadikan tempat berteduh sang lembu dan sang kambing. Tidak ramai yang mahu tinggal dikawasan ini lagi. Mungkin kebimbangan terhadap datangnya lagi musibah ini. Keduanya, siapa yang mahu menginap? Semua sudah bertemu Allah.


Masjid Rahmatullah yang mula dibuka pada 19 Mac 1990 ini menjadi bukti tanda kebesaran Allah. Jaraknya dari pantai tidak sampai 1 km. Disaat desa disekelilingnya ranap, bahkan hilang sama sekali, masjid ini tetap teguh ditempat asalnya. Hanya dindingnya sahaja yang rosak parah. Proses rehabilitation diambil oleh Kerajaan Turki. Kami bertemu ibu ini seusai menunanikan Solat Zohor di masjid berkenaan semalam ketika kami asyik melihat galeri foto-foto Tsunami yang disediakan diruangan belakang masjid di bawah kesan runtuhan didalamnya yang sengaja ditinggalkan sedikit tanpa dibaiki buat tatapan generasi mendatang.


Tanggal 18 Julai 2009, saya sudah menjejakkan kaki ke masjid ini. Boleh dilihat foto-fotonya di sini http://arruhuljadid86.blogspot.com/2009/07/jaulah-ke-nanggroe-aceh-darussalam-vol_21.html


Akhi Zakiran (mahasiswa Malaysia di Aceh), saya, teman dari Malaysia, ibu-ibu yang terselamat dari musibah Tsunami.
No 3: Teman dari Malaysia.
Hanya rumah Allah ini yang masih tersisa disaat desa sekitarnya hilang entah ke mana bersama penghuninya.
Kesan runtuhan yang ditinggalkan sedikit buat tatapan pengunjung. dibawahnya galeri foto-foto masjid Rahmatullah sebelum dan sesudah Tsunami.

Tiada ulasan: