Isnin, 31 Mei 2010

Sekitar Lawatan Mahasiswa Fak.Kejuruteraan (Elektrik) UITM ke Aceh

Mereka berkunjung ke Aceh bermula tanggal 28 – 31 Mei 2010.Sekitar jam 12.45 t.hari waktu tempatan, mereka akan berlepas pulang ke Malaysia melalui Airport Bandara Sultan Iskandar Muda. Mahasiswa Fak.Kejuruteraan Elektrik seramai 35 orang (L+P) ini menganjurkan kunjungan ke Aceh melalui kelab di jurusan mereka dengan kerjasama sepenuhnya dari Persatuan Belia Sri Al-Ain (Bersama), Selangor yang diketuai oleh Ust.Hj Mohamad bin Zakaria. Turut serta adalah Ust.Taqiyuddin, pensyarah kanan UITM Shah Alam.


Antara aktiviti yang mereka lakukan adalah, ziarah ke beberapa buah rumah anak yatim (korban Tsunami dan konflik Aceh), ramah mesra bersama mahasiswa Malaysia di Aceh, forum bersama mahasiswa Malaysia di Aceh dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah/USK) dan melawat kesan-kesan tinggalan Tsunami dan lain-lain.


Di bawah ini adalah gambar-gambar sekitar lawatan kebajikan mereka ke rumah anak yatim Bumi Moro (bukan Moro,Filipina ye...). yang terletak di Jalan Mata Ie-Ketapang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten, Aceh Besar. Ia adalah hasil binaan dari Tentera Laut Indonesia. Jumlah anak yatim disini sekitar 30-an. Yang paling tua bersekolah menengah (ting.4) dan yang paling muda berusia 7 tahun.

2 anak berusia 7 tahun (bukan anak saya..anak yatim..:)
Namanya Bayu Agustian...
Bayu sedang memperkenalkan diri dalam sesi ta'aruf malam tadi..disisinya teman mahasiswa dari Uitm...
Wakil mahasiswa Uitm sedang berbicara..disisinya Teungku (Ustaz) yang menjadi imam di surau rumah anak yatim itu sekaligus pengajar Qur'an kepada mereka...
Seorang mahasiswa Uitm memperkenalkan diri. Hasim namanya...
Sebahagian anak yatim bersama 2 ibu pengasuh mereka
Acara di rumah anak yatim Bumi Moro berakhir selepas Solat Subuh pagi tadi setelah dimulai selepas Asar semalam.

Sabtu, 29 Mei 2010

Pejabat MPP Diserang Mahasiswa

Kantor (pejabat) Pemerintah Mahasiswa (PEMA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah/USK), Darussalam, Banda Aceh kelihatan sunyi sepi pasca penyerangan oleh kelompok mahasiswa sosialis di kampus berkenan Jumaat minggu lalu. Kejadian yang berlaku tanggal 21 Mei lalu dikatakan berawal dari tindakan kelompok mahasiswa ini yang menuntut untuk memasuki persidangan Majlis Perwakilan Mahasiswa (MPM) pada paginya, namun dihalang oleh beberapa anggota PEMA kerana memang sidang ini hanya khusus untuk anggota MPM sahaja.


Tanpa diduga, seusai solat Jumaat sekitar jam 2.30 petang, kelompok mahasiswa ini dengan jumlah sekitar 100 orang mendatangi kantor PEMA dan melakukan penyerangan. Saat itu di kantor berkenaan dikhabarkan adanya kegiatan pengajian yang dikendalikan oleh pimpinan Muslimah PEMA. Sekitar 20 orang pimpinan PEMA dan anggotanya terpaksa berhadapan dengan 100 mahasiswa ini. Aksi baling membaling kayu dan batu pun berlaku. Akhirnya pintu kantor PEMA dipecahkan dan beberapa kelengkapan di dalamnya seperti komputer dan lain-lain dirosakkan.


Sehingga hari ini, pimpinan PEMA terpaksa menggunakan pelbagai tempat untuk sebarang pertemuan sebagai ganti kantor mereka yang dirosak menjelang Pemilihan Raya (PEMIRA) Kampus Unsyiah yang dijadualkan berlangsung tanggal 3 Jun ini.


PEMA Unsyiah telah dikuasai oleh aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) (jika di kampus Malaysia disebut PMI) sudah melebihi 10 tahun lamanya.


Gambar-gambar berikut saya foto petang tadi setelah lebih 1 minggu penyerangan dilakukan.

Jumaat, 28 Mei 2010

Dari Banda Aceh: Biarkan Gambar Berbicara

Gambar-gambar yang sempat saya foto sekitar Banda Aceh petang tadi.

Rabu, 19 Mei 2010

Tahanan 5 Tahun ISA Selamat Dikebumikan

Semalam, 18 Mei 2010, jenazah Ahmad Said Maulana selamat dikebumikan setelah hampir seminggu berada di Rumah Sakit Polisi Republik Indonesia (Polri) Kramat Jati, Jakarta. Maulana salah seorang dari 6 individu yang tercatat dalam pemburuan Detasemen Khusus (DENSUS 88) Anti Terorisme Indonesia yang melakukan operasi memburu ‘teroris’ dua hari berturut-turut pada 12 dan 13 Mei lalu. Hasilnya 5 orang maut ditembusi peluru anggota DENSUS 88 dan 1 orang berjaya melepaskan diri. Baca disini http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7822/kembali-berulah-densus-88-gerebek-tiga-tempat-yang-diduga-sarang-teroris-du

Orang ramai menyolatkan jenazah Maulana disertai dengan laungan takbir sehingga ke pemakaman. Saat dimandikan, darah kelihatan masih mengalir dari mulut dan lubang telinga beliau walaupun sudah hampir seminggu menjadi korban peluru DENSUS 88. Baca disini http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/5782/pemakaman-maulana-dan-saptono-alias-pak-tuo di salah satu lengan Maulana terdapat kesan luka akibat bekas tombak yang menancap sehingga tembus saat ia bersama gerakan jihad di Pulau Buru, Ambon (1999-2000).


Maulana antara individu penting yang terlibat dalam gerakan bersenjata yang melakukan pelatihan di kawasan pergunungan Jalin, Aceh Besar sehingga diserbu oleh DENSUS 88 pada pertengahan Mac lalu. Beliau mula aktif membantu jihad di Ambon, Indonesia (1999-2000), kemudian bersama gerakan jihad membantu umat Islam di Poso mulai tahun 2000. Ambon dan Poso adalah wilayah yang dibantai teruk oleh gerakan bersenjata Kristian.


Tahun 2003, Maulana berangkat ke Filipina membantu jihad di sana. Malangnya, saat pulang dari Filipina melalui Malaysia, beliau ditahan di Malaysia dan terpaksa mendekam dibalik jeruji besi Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) selama 5 tahun. Tahun 2008 beliau dibebaskan. Ketika heboh berita ditemui tempat pelatihan gerakan bersenjata di pergunungan Jalin, Aceh Besar Mac lalu, nama beliau muncul dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak berkuasa Indonesia beserta nama Abdullah Sunata yang kini masih belum berjaya diberkas DENSUS 88. Mereka pernah bersama dalam jihad di Ambon dan Poso di bawah organisasi Laskar Mujahidin Kompak.Maulana yang menggunakan beberapa nama seperti Ruslan @ Luqman @ Zakaria Samad @ Malik ditembak pada Hari Rabu di Jalan Letjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.


Hari sebelumnya iaitu Isnin (17 Mei 2010), jenazah Saptono@Pak Tuo antara korban tembakan DENSUS 88 dimakamkan disebelah makam abangnya iaitu Pura Sudarma@Jaja yang juga ditembak mati oleh DENSUS 88 di Aceh sekitar bulan Mac lalu. Baca disini http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/5320/senyum-pura-sudarma-a.k.a-jaja


Beberapa hari terakhir, muncul di jaringan Facebook wajah lelaki yang memegang senjata mirip wajah Maulana dengan tulisan ‘Mujahid Maulana Rahimahullah’. Belum diketahui siapa yang pertama mempostingkan foto ini. Berikut adalah foto-foto Maulana saat masih hidup dan setelah terkorban – Al-Fatihah.


Lain-lain maklumat baca disini http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/5773/jenazah-maulana-akan-dimakamkan-di-ciputat dan http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7877/senyum-takbir-iringi-pemakaman-maulana dan http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7875/kemarin-jenazah-saptono-dimakamkan


Masjid selamat: Bukti Kebesaran Allah untuk yang mahu berfikir

Bergambar kenangan di dalam Masjid Rahmatullah, Desa Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar bersama 2 teman mahasiswa dari Malaysia, adik beradik asal Tumpat,Kelantan yang mengunjungi bumi Aceh tanggal 16 – 19 Mei 2010. Saya hanya mengenal mereka melalui YM. Subhanallah! Mudahnya Allah pertemukan. Di kiri kami adalah dua orang ibu yang terselamat dalam musibah Tsunami 26 Dis 2004. Ibu ini membahasakan dirinya dengan ‘mamak (emak)’ pada kami saat menceritakan detik-detik menghadapi ujian Allah ini.


Kata mamak (panggilan yg agak manja sikit nih) “di Mukim ini ada 5 buah desa..penduduknya sekitar 7000 orang..semua meninggal dunia (tsunami)…tinggal 1000 orang sahaja yang selamat”. Dua ibu ini mengakui beberapa anggota keluarga mereka juga ramai yang terkorban termasuk anak-anak. Ketika kami bertanya soal perasaan saat ini selepas hampir 6 tahun Tsunami, mamak menjawab “..ya..sedihlah..dulu,beli lauk..makan ramai-ramai..sekarang, masak enak-enak..tapi,nggak enak lagi mau makan..nggak ada lagi keluarga…” Terasa amat rugi pula melihat rumah-rumah cantik bantuan dari Kerajaan Turki disekeliling masjid yang entah berapa ratus jumlahnya, namun sebahagian besarnya tidak berpenghuni dan hanya dijadikan tempat berteduh sang lembu dan sang kambing. Tidak ramai yang mahu tinggal dikawasan ini lagi. Mungkin kebimbangan terhadap datangnya lagi musibah ini. Keduanya, siapa yang mahu menginap? Semua sudah bertemu Allah.


Masjid Rahmatullah yang mula dibuka pada 19 Mac 1990 ini menjadi bukti tanda kebesaran Allah. Jaraknya dari pantai tidak sampai 1 km. Disaat desa disekelilingnya ranap, bahkan hilang sama sekali, masjid ini tetap teguh ditempat asalnya. Hanya dindingnya sahaja yang rosak parah. Proses rehabilitation diambil oleh Kerajaan Turki. Kami bertemu ibu ini seusai menunanikan Solat Zohor di masjid berkenaan semalam ketika kami asyik melihat galeri foto-foto Tsunami yang disediakan diruangan belakang masjid di bawah kesan runtuhan didalamnya yang sengaja ditinggalkan sedikit tanpa dibaiki buat tatapan generasi mendatang.


Tanggal 18 Julai 2009, saya sudah menjejakkan kaki ke masjid ini. Boleh dilihat foto-fotonya di sini http://arruhuljadid86.blogspot.com/2009/07/jaulah-ke-nanggroe-aceh-darussalam-vol_21.html


Akhi Zakiran (mahasiswa Malaysia di Aceh), saya, teman dari Malaysia, ibu-ibu yang terselamat dari musibah Tsunami.
No 3: Teman dari Malaysia.
Hanya rumah Allah ini yang masih tersisa disaat desa sekitarnya hilang entah ke mana bersama penghuninya.
Kesan runtuhan yang ditinggalkan sedikit buat tatapan pengunjung. dibawahnya galeri foto-foto masjid Rahmatullah sebelum dan sesudah Tsunami.

Isnin, 17 Mei 2010

Kita Adalah Mata Rantai Perjuangan

[ Dedikasi buat sahabat-sahabat yang diamanahkan sebagai penyambung mata rantai perjuangan bagi sesi 2010/2011: YDP (Al-Akh Zulkarnain b.Aman Razali), Tim.YDP (Al-Akh Hafiz b.Fathil), Setiausaha (Al-Akh Shahrul Hazlan), Bendahari (Al-Akh Azree bin Abdullah). Peng.Helwani (Al-Ukht Ummu Najah Abdul Shukur), Tim.Peng.Helwani (Al-Ukht Nor Alifah bt.Abu Naim), Tim.Setiausaha (Al-Ukht Shuhada Abd.Rahim), Tim.Bendahari (Al-Ukht Husna).]


Tanggal 16 Mei 2010, secara rasminya saya tinggalkan kerusi kepimpinan dalam Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia Cabang Aceh (PKPMI-CA) bersama teman-teman yang lain. Entah siapa yang bakal mengisi kekosongan Biro Dakwah & Pembangunan Insan nantinya, kami serahkan kepada anggota Majlis Tertinggi PKPMI-CA yang sudah terpilih melalui pilihanraya 15 Mei kelmarin dan diumumkan pada Muktamar Sanawi semalam. Mereka tahu siapa yang terbaik dan selayaknya untuk jawatan tersebut dan lain-lain biro di dalam persatuan sesi 2010/2011 mendatang.


Muktamar Sanawi (Muktamar Tahunan) sudah melabuhkan tirainya. Sebahagian besar dari jumlah mahasiswa Malaysia yang berada di Aceh tepatnya sebagai penuntut di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry hadir sebagai perwakilan muktamar. Al-Fadhil Ust Isra’ Ahmad Syah, pensyarah Fakultas Syariah yang merupakan antara penasihat dan pembina kepada PKPMI-CA sudi meluangkan masa sebagai perasmi muktamar. Banner muktamar tercatat tulisan ‘Muktamar Sanawi PKPMI-CA Kali Ke-20”. Khabarnya, persatuan ini sudah bertapak di Aceh sejak tahun 1985 disebalik hiruk pikuk kebisingan konflik. Lalu tenggelam pula di tengah-tengah badai Tsunami yang mengganas.


Muktamar adalah medan muhasabah ahli terhadap pimpinan selama tempoh mereka memimpin. Ia medan untuk sama-sama memberi krtikan atau teguran yang membina guna memperbaiki atau meningkatkan kualiti sebuah organisasi. Ia adalah sesi muhasabah di dunia sebelum sesi ‘muhasabah’ khusus dihadapan Allah kelak. Organisasi yang tidak diamanahkan kepada mereka yang memahami dakwah, tarbiah dan perjuangan Islam, tentu sangat asing dan sulit untuk memahami keperluan muktamar. Bahkan terasa kekok dan janggal menggunakan kalimah ini. Bahasa Melayunya boleh sahaja disebut ‘Perhimpunan Agung’, namun jangan jadi perhimpunan agung UMNO yang bukan menjadi medan muhasabah, tetapi medan pengampu berlatih menjadi pengampu terbaik dan pembodek belajar menjadi pembodek berjaya. Datang, duduk, dengar dan dapat duit (4D).


Tanpa ada muktamar, maka organisasi pun terus meluncur laju tanpa kawalan di bawah kepimpinan tanpa teguran. Maka bergeraklah ia tanpa ada penambahbaikan. Tanpa ada muktamar, maka tenang dan senanglah para pemimpin yang terpilih, namun tiada apa-apa perancangan. Tiada penegurnya, tiada pengkritisinya. Namun, muktamar bukan pula medan memaki hamun tanpa akhlak dan mengkritik tanpa cadangan.


Suka, duka, ceria, tegang dan tenang mewarnai muktamar kami semalam. Yang tahu atau pernah bermuktamar, pasti tiada yang memeranjatkan. Yang tidak tahu dan tidak pernah menyaksikan, tentunya merasai sebuah hal baru bercampur sedikit kekekokan. Ada yang baru kali pertama mendengar istilah ‘ucapan dasar’, ‘speaker muktamar’, ‘pencatat minit’, ‘perbahasan laporan dan usul’ dan sekitarnya. Ada yang memegang buku laporan muktamar, namun tidak tahu untuk membahaskan apa-apa. Semuanya itu sebuah pelajaran dan pengalaman. Pengalaman barang mahal. Ia tiada di bilik kuliah. Ia ilmu dan ilmu tidak semestinya tercatat di dalam buku. Maka, carilah ilmu dimana-mana.


Muktamar bukan sesi mengeluarkan hujjah atau alasan untuk melepaskan diri bagi menutup kelemahan dan kesalahan. Fakta atau data yang salah perlu diluruskan. Namun, kesilapan jangan dipertahankan. Muktamar juga bukan sesi membalas dendam atau melepas geram. Ia ruang kritikan membina agar kebaikan dikecapi bersama. Pengkritik muda dicari tanpa perlu diundang. Namun, pemberi solusi tersangatlah sulit untuk ditemui.


Muktamar menghasilkan bebarapa keputusan, maka hargailah dan hormatilah keputusan tersebut. Jika kita berikrar untuk menjaga kesatuan bersama, maka tolonglah siap berdiri dengan penuh kegarangan menghadapi musuh-musuh yang berusaha merosakkan kesatuan yang terbina ini baik dari musuh yang terlihat dimata kasar atau sebaliknya atau musuh yang mempunyai nama atau tidak bernama atau musuh yang berorganisasi atau tidak berorganisasi. Peliharalah kedaulatan PKPMI-CA. Pelihara ia dari unsur-unsur yang tidak Islam.


Kami bersyukur kepada Allah kerana memudahkan kami merencana dan melaksanakan sebuah muktamar kepada sebuah persatuan. Kami adalah organisasi Islam. Maka muktamar adalah sebuah hal yang sangat-sangat perlu dijaga dan dipertahankan oleh kepimpinan dalam organisasi Islam. Jangan bermudah-mudah soal naik turun kepimpinan. Jika benar ini mesyuarat agung persatuan kali pertama yang dilakukan secara muktamar, maka kami memohon kepada Allah agar memasukkan kami dikalangan mereka yang disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai ‘orang yang melakukan sunnah yang baik, lalu diikuti oleh orang lain’. Mudah-mudahan pemikul-pemikul amanah baru yang telah tersedia ini, meneruskan sunnah yang baik ini.


Tahniah kepada teman-teman yang terpilih untuk menerajui PKPMI-CA. Tahniah kerana anda dibebankan dengan kerja-kerja kebaikan untuk ummah. Peliharalah ia sebaik mungkin agar ia benar-benar menjadi ruang hidayah dan redho Allah pada kalian. Takziah kepada kalian yang terpilih memimpin PKPMI-CA. Takziah kerana anda diamanahkan dengan beban yang berat yang akan disoal Allah. Berhati-hatilah!


Buat diriku dan teman-teman yang turun dari kerusi kepimpinan semalam, kita hanya melepaskan jawatan rasmi di persatuan, namun jawatan sebagai khalifah (iqamatuddin wa siyasatud dunya bih) tidak bisa ditanggalkan. Khalid Al-Walid dipecat oleh Umar ditengah berkecamuknya peperangan, namun terus memacu kuda menggempur musuh. Saat ditanya bagaimana perasaannya, ia hanya menjawab “aku bekerja bukan kerana Umar”. Menjadi Khalid bukanlah mudah, namun kita berusaha ke arahnya. Kita tidak dipecat saat berperang pun. Membantu urusan ummah bukan hanya saat ada jabatan. Wallahua’lam.

Sabtu, 15 Mei 2010

Pelihara Kesatuan Kita Di Atas Aqidah Islam

Minggu ini, hati saya agak senang dan gembira bercampur sedikit hiba apabila berdiri di hadapan sebuah bangunan kedai dua tingkat yang kini dijadikan ‘pusat pergerakan’ atau MES Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia Cabang Aceh (PKPMI-CA). Sahabat-sahabat lain saya yakin sebahagiannya juga turut merasai sebegitu. Manakan tidak, untuk mendapatkan sebuah tempat bagi kami anak-anak Malaysia di bumi Aceh Darussalam beraktiviti, berprogram dan bersama ini, entah berapa lama masa yang kami perlu ambil dan entah berapa jenis kaedah kami lakukan untuk mengumpul dana.


Ada sahaja, sahabat-sahabat yang ingin pulang ke Malaysia, langsung kami serahkan kertas kerja untuk memohon dana bagi mendapatkan MES PKPMI-CA. Pimpinan hanya berpesan “pandai-pandai antum lah nak bagi kat sape kertas kerja nih..usahalah agar pulang ke Aceh membawa sumbangan dari mana-mana pihak”. Ada sahaja ‘orang-orang besar’ dari Malaysia menziarahi bumi Aceh, langsung kami iringi mereka selama berada di Aceh dan saat itulah pimpinan memaklumkan keperluan anak-anak Malaysia di Aceh untuk mendapatkan pejabat persatuan. Belum lagi dicampur dengan pengorbanan ahli yang sanggup menghulurkan wang-wang mereka. Allah sahaja yang layak menilai sumbangan kalian.


Sebelumnya, untuk bertemu sahaja dengan seluruh ahli PKPMI-CA yang mencecah angka melebihi 200 orang, lokasi kami di masjid-masjid berdekatan. Untuk bermesyuarat, bilik-bilik kuliah di IAIN Ar-Raniry lah yang kami gunakan, untuk menggerakkan kuliah Maghrib mingguan, di rumah-rumah sewa anak-anak Malaysia lah yang kami gunakan dengan ruangan yang terbatas dan jumlah yang terbatas. Di mana rumah sewa yang ada pimpinan, disitulah umpama pejabat persatuan. Penuh dengan fail-fail dan peralatan persatuan. Pokoknya, sangat menyulitkan.


Lebih setahun kami semua bertungkus lumus mencari dana. Akhirnya, bangunan kedai dua tingkat ini mulai kami jejakkan kaki secara rasminya tanggal 6 Mei 2010 baru-baru ini dengan program pertama di situ iaitu majlis Ifthor Jama’ie, bacaan Yasin dan solat hajat. Tanggal 9 Mei 2010, pejabat dan pusat pergerakan kami ini pun dirasmikan oleh Yang Berbahagia Dr Saharudin Bin Hj. Ismail, Setiausaha Bahagian Sukan Dan Shaksiah, Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia selepas Solat Isya’.


Hari ini, 15 Mei 2010, kami sama-sama mengikuti pilihanraya bagi memilih Majlis Tertinggi PKPMI-CA bagi sesi 2010/2011. Semua mahasiswa berhak memilih Ydp, Tim.Ydp, Setiausaha, Bendahari, Peng.Helwani, Tim.Peng.Helwani, Tim.Setiausaha dan Tim.Bendahari.


Esok, 16 Mei 2010, kami akan bermuktamar. Saya dan sahabat-sahabat pimpinan sesi 2009/2010 akan melepaskan jawatan dan menyerahkan kepada bakal kepimpinan yang baru. Khabarnya, esok adalah muktamar kali ke-20 PKPMI-CA. Tidak tahulah kami samada, sistem muktamar ini memang sudah ada sejak dahulu atau hanya mesyuarat pertukaran dan pemilihan begitu sahaja. Jika ini kali pertama dilaksanakan muktamar, mudah-mudahan redho Allah mengiringi kami sebagai pencetus dan jika kami hanya pelanjut muktamar terdahulu, mudah-mudahan kita sama-sama mendapat redho Allah.


Muktamar itu penting. Ia medan muhasabah di dunia kepada barisan kepimpinan terhadap segala gerak kerja mereka selama satu tahun. Teguran, nasihat dan kritikan membina sebuah keperluan. Jika tidak, gagallah sebuah organisasi yang berlagak pandai tanpa bimbingan.


Kami datang ke Aceh pasca Tsunami. Saya dan kawan-kawan tiba pada 25 Ogos 2008. Jadi, bagimana rupa PKPMI-CA sebelumnya benar-benar kami tidak ketahui. Selepas Tsunami 26 Dis 2004, anak-anak Malaysia di Aceh pulang semuanya. Selepas Tsunami, sekitar tahun 2006 atau 2007, anak-anak Malaysia bergerak menggunakan nama MASNA. Saya lupa singkatan dari apa. Akhirnya, tanggal 30 Okt 2008, PKPMI-CA pun dihidupkan kembali dan pada malamnya ia dirasmikan oleh TYT Dato’ Zainal Abdin bin Zain, Duta Besar Malaysia ke Indonesia. Turut bersama beliau pada malam itu di adalah Dr.Junaidi Abu Bakar, Pengarah Jabatan Penuntut Malaysia di Indonesia.


Maklumat yang kami terima, PKPMI telah ada di bumi Indonesia sejak tahun 1945. Kemudian tumbuhlah cabang-cabangnya bermula dengan:
*Cawangan Jakarta (18 Mei 1968 )
* Cawangan Yogyakarta ( 18 Mei 1968 )
* Cawangan Bogor ( 23 Mei 1968 )
* Cawangan Bandung ( 12 April 1969)
* Cawangan Surabaya (10 November 1972)
* Cawangan Bali (30 September 1986)
* Cawangan Ujung Pandang ( 17 Oktober 1987 )
* Cawangan Medan ( Mei 1982)
* Cawangan Acheh ( 25 Disember 1985)
* Cawangan Padang ( 25 Mac 1986)


PKPMI berada di bawah pihak Kedutaan Malaysia di Indonesia. Ia badan rasmi mahasiswa Malaysia di Indonesia. Adapun, selain daripada PKPMI, seperti Kelab Umno di Indonesia, anda tanyalah pada pimpinan Kelab Umno!


Alhamdulillah, kita hanya mata rantai perjuangan orang-orang terdahulu. Mungkin mereka lebih sulit dan sukar dari kita saat ini. Saya sangat mengimpikan agar dengan adanya pejabat baru ini, ianya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh adik-adik kepimpinan akan datang. Jadikanlah ia persis rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam. Binalah manusia-manusia yang akan pulang sebagai duta penyelamat ummah di sini.


Sekitar Majlis Perasmian MES PKPMI-CA-9 Mei 2010

Sekitar Majlis Ifthor Jama'ie, bacaan Yasin dan Solat Hajat 6 Mei 2010