Ahad, 5 Julai 2009

3 Hari Menjelang Pemilu Pres dan Wakil Pres Indonesia.

sambungan artikel lalu…


2) Susilo Bambang Yudhoyono ( Presiden Indonesia 2004 – sekarang )


Di era pemerintahan Presiden Indonesia ini yang sekali lagi bertanding jawatan itu dalam Pemilu Presiden kali ini, perkara-perkara dibawah khasnya tentang Islam perlu diperhatikan :


i- Aliran sesat marak dimana-mana, Nabi palsu bermunculan seperti Ahmad Moshoddiq, Lia Eden, Al-Qiyadah, Ahmadiyyah dan sebagainya.


ii- Kelompok Islam Liberal dibiarkan hidup bebas, majalah Playboy yang mendapat dukungan dana dari Amerika dibiarkan walaupun ribuan umat Islam membantah dan mendesak beliau tegas terhadap penerbitannya. Namun, keputusan undang-undang adalah sebaliknya. Playboy edisi perdana tercetak sebanyak 100 eksemplar dan habis dipasaran. Kini kantor majalah ini berpusat di Bali, sebuah pulau yang seolah-olah bebas dari jangkauan hukum pornografi.


iii- UU Pornografi disahkan, namun tindakan konkrit dari pemerintah untuk membanteras pornografi tidak ada. Buktinya VCD/DVD porno sangat mudah dijual bebas ditengah masyarakat. Pelacuran, aborsi, perilaku seks bebas, dadah dan judi tidak boleh dibendung secara serius bahkan 100 orang tewas akibat meneggak barang haram ini.


iv- Kemenangan gerakan liberalisasi semakin jelas dengan Insiden Monumen Nasional (Monas) apabila Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) ,Ust Habib Rizieq dan Komandan Laskar Islam, Munarman akhirnya terpenjara gara-gara menentang Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang dikuasai golongan Islam Liberal yang kuat mempertahankan ajaran sesat Ahmadiyyah. Kuatnya beliau mempertahankan aqidah umat Islam di Indonesia sehingga mahkamah menetapkan dia perlu ke penjara.


v- Ketika SBY berdialog dengan masyarakat China, beliau menyebut “ saya seorang pluralis, syariat Islam bertentangan dengan pluralisme” ( 2007 )


vi- Sikap SBY terhadap pencerobohan Israel ke atas Palestin juga mengecewakan. Beliau menyebut ini adalah konflik kedaulatan bukalah konflik antara agama. Pengkhianatannya juga jelas apabila didepan Ahmadinejad ( Pres.Iran ) yang berkunjung ke Indonesia, gaya layanan dan sokongannya sangat bagus. Katanya “ini saudara saya”. Dibelakangnya, Resolusi Dewan Keamanan PBB 1747, Indonesia lah yang mendukungnya agar keputusan dijatuhkan pada iran yang mencipta nuclear. “ kalau seorang musuh yang melempar batu, akan menyebabkan luka tubuh, tapi kalau batu itu dilempar oleh sahabat, bukan hanya luka tubuh, tapi juga luka hati. Luka tubuh beberapa hari boleh sembuh, tapi luka hati memerlukan masa yang lama untuk sembuh, “kata Duta Besar Iran ke Indonesia, Behrozz Kamalvandi.


vii- Isu menangani terorisme adalah projek besar antara pemerintahan SBY dengan Amerika sehingga menjadikan Amerika sebagai sahabat yang paling setia. Ujungnya nanti, adalah menangkapi aktivis-aktivis Islam.


viii- Golongan Jaringan Islam Liberal sangat bergantung kekuatan dengan pemerintahan di bawah SBY. Dalam pemilu Pres kali ini, merekalah antara kelompok kuat yang menjadi pendukung SBY-Boediono.


3) Jusuf Kalla ( wakil Presiden Indonesia 2004-sekarang )


Jusuf Kalla dan Susilo berada dalam sebuah pemerintahan. Maka, kegagalan Susilo menangani masalah Islam dan ummahnya berarti kegalan Jusuf Kalla juga.


[ benarlah kenyataan bahawa, dalam Pemilu Pres dan wakil Pres Indonesia kali ini, gandingan syrik-liberal mengepung calon-calon Pres dan gambaran nasionalis-sekular dan neo-liberal jelas kelihatan. Namun apakah pemilihan umat Islam dalam pemilihan kali ini terhadap 3 calon ini, kita nantikan. Adakah masih wujud istilah mencari yang paling ringan buruknya dari yang terburuk atau mencari yang paling kecil mudarat dari yang paling mudarat dikalangan 3 calon ini ? InsyaAllah, nantikan perkembangan terkini yang akan saya usahakan penyampaiannya sebelum Pemilu Pres 8 Julai ini ]

Tiada ulasan: