Khamis, 2 Oktober 2008

Ramadhan berlalu..Syawal menjelang..

17 Ramadhan:
Majlis berbuka puasa berjama’ah di Meunasah Blang Krueng , Darussalam, Acheh merupakan program rutin setiap tarikh 17 Ramadhan sempena Hari Nuzul Qur’an hampir setiap masjid dan meunasah di Indonesia. Setiap warga membawa pelbagai juadah dari rumah masing-masing dan dimakan bersama.
21-30 Ramadhan:
Hampir kesemua masjid-masjid besar dipenuhi oleh jama’ah yang beri’tikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan dengan bertahajud dan membaca Al-Qur’an sehingga waktu bersahur. Bilangan mereka yang beri’tikaf setiap malam kadang kala melebihi 100 orang di setiap masjid.

27-30 Ramadhan:
Selepas solat tarawikh pada malam-malam penghujung Ramadhan, setiap warga berkumpul di masjid atau meunasah untuk mengeluarkan zakat. Di Indonesia masih kekal pengeluaran zakat menggunakan beras. Alhamdulillah, kami pelajar Malaysia yang tinggal di rumah sewa turut menerima sumbangan beras sebanyak 50 kg yang tertera perkataan ‘ Musafir Malaysia’ di guni beras.

01 Syawal:
Kesempatan berhari raya di Acheh diambil peluang untuk Solat ‘Idul Fitri di Masjid Baiturrahman yang merupakan masjid negeri bagi provinsi Nanggroe Acheh Darussalam. Terletak di tengah-tengah kota yang pernah menjadi saksi tragedy Tsunami 04. Perjalanannya sekitar 15 minit sahaja dari tempat tinggal kami. Sebahagian besar sahabat lain solat di Masjid Kg.Rukoh yang berhampiran dengan rumah sewa.

Di Baiturrahman yang menjadi Imam ialah wakil Gabenor Acheh Darussalam dan khatibnya Ust Muhammad Yasir Yusuf , pensyarah Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry.
Ribuan kaum Muslimin memenuhi perkarangan masjid
Ribuan kaum Muslimat melimpahi ruangan dalam sehingga ke dataran masjid
Ziarah rumah jiran dengan sahabat-sahabat Malaysia. Orang Acheh memang bagus bab memuliakan tetamu, tapi kaum wanitanya baik ibu atau anak gadis sering menghulurkan tangan untuk bersalam. Jadi kami terpaksa lah angkat tangan macam sembah tu didada dan tundukkan sikit kepala (mcm filem Kiamat sudah dekat :). So,diaorang faham pendirian kami..
Ditengah-tengah memakai jaket hitam,Akh Taufiq, sahabat sepengajian dari Indonesia
Berikut adalah petikan teks khutbah ‘Idul Fitri 1429 Hijriah yang disampaikan oleh Ust Muhammad Yasir Yusuf di Masjid Baiturrahman:

“ Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Sebulan penuh kita ditempa untuk memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu syaitan, kita berusaha menundukkan hawa nafsu di bawah syariat Allah, kita mengatur makan, minum, hubungan suami isteri serta berbagai macam aktivitas lain sesuai dengan jadual yang ditentukan oleh Allah. Oleh kerana itu, tanda orang yang lulus dalam madrasah Ramadhan adalah mereka yang tetap menjiwai semangat Ramadhan diluar bulan Ramadhan , mereka tidak melaksanakan kesolihan hanya di Bulan Ramadhan, bersedekah hanya dibulan Ramadhan, tidak melakukan korupsi di bulan Ramadhan, tapi mereka membelenggu syaitan, nafsu dan menghambakan diri hanya kepada Sang Kholiq juga di luar bulan Ramadhan…

Allah tahu kita sering bertakbir dalam ibadah-ibadah kita, tapi melupakan takbir diluar itu. Kita besarkan Allah di masjid, diatas tikar sejadah , di musolla, tapi diluar masjid kita besarkan yang lain. Kita mengagungkan kekayaan, kekuasaan, kedudukan, kita besarkan hawa nafsu, kepentingan dan fikiran kita. Ketika duduk di pejabat, kita campakkan perintah-perintah Allah. Jabatan yang seharusnya kita gunakan untuk memakmurkan negara, melayani rakyat, membela yang lemah, menyantuni yang memerlukan pertolongan, justeru kita manfaatkan untuk memperkaya diri. Kita bangga kalau kita melihat rakyat yang harus kita layani merengek-rengek bersimpuh memohon belas kasihan kita. Di pejabat, di jalanan, ditengah masyarakat, kita singkirkan takbir dan kita suburkan takabbur…..

Kaum Muslimin Yang Berbahagia,
Tahun 2009 dihadapan kita adalah tahun yang menentukan bagi kedamaian Acheh ke depan. Tahun 2009 Pemilu ( pemilihan umum ) akan dilaksanakan. Berbagai kepentingan akan berbicara, keinginan untuk menjadi anggota dewan jangan sampai menghancurkan masa depan akhirat kita. Jangan sampai keinginan kita untuk menang membuat kita mengahalalkan segala cara, keganasan, ancaman, saling menghina, memburukkan yang berakhir dengan retaknya hubungan sosial dan ukhwah di dalam masyarakat.

Pemilu bukanlah pertarungan hidup dan mati sehingga antara calon harus berusaha untuk menjatuhkan dan memfitnah satu sama lainnya di Acheh. Puasa mengingatkan kita bahawa obsesi yang lebih besar yang harus didedikasikan adalah untuk kehidupan setelah kematian. Rasulullah mengingatkan “Orang yang cerdik adalah orang yang bekerja untuk kehidupan setelah kematian ”. Jangan sampai pertarungan Pemilu 2009 menambah dan semakin bertompok-tompoknya dosa dan luka untuk Acheh yang mengancam pada rosaknya perdamaian yang sudah kita nikmati . Medan Pemilu harus difahami sebagai medan untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan Acheh Darussalam ke depan dengan mengedepankan program-program unggulan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan malah melihat keburukan-keburukan antara partai politik.

Kalau semuanya menjadikan Pemilu sebagai medan untuk memberikan kebajikan kepada masyarakat , maka masyarakat akan menikmati proses demokrasi ini. Sebaliknya jika semua berambisi untuk menjadi pemimpin lalu mengahalalkan berbagai cara, maka siapapun yang terpilih ke depan adalah pemimpin yang mempunyai obsesi akhirat yang sangat lemah. Artinya ia akan memimpin dengan mengenyampingkan kecerdasan emosional dan spiritual sekaligus….

Pesan moral Ramadhan adalah jangan jadikan perut anda sebagai kuburan orang lain. Jangan jadikan anda sebagai kuburan rakyat kecil. Jangan pindahkan tanah dan ladang milik mereka ke perut anda. Itulah pesan moral puasa yang menurut saya relevan untuk melahirkan karakter masyarakat Acheh ke depan.Kita tidak jarang berani memakan hak orang lain. Kita sering jadi omnivor ( binatang pemakan segala ) tanpa memerhatikan halal dan haram..”

( agak2 khutbah macam ni boleh tak baca kat Malaysia ? :)
p/s: Kawasan2 Hizbut Tahrir di Indonesia menyambut 'Idul Fitri sehari lebih awal ( Selasa ) dan aliran tariqat Naqsyabandiyah serta Syatriyyah pada hari ini ( Khamis ). Mereka berpegang kepada pandangan dan hujjah masing2.Wallahua'lam.

Tiada ulasan: